Colon hidroterapi dalam bentuk aslinya disebut enema sudah lama dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan mengobati penyakit.
Hypocrates sebagai bapak kedokteran ( abad 4 & 5 SM ) tercatat menggunakan enema untuk mengobati demam dan gangguan akut lainnya.
Pada abad ke 17 dikenal jaman enema dan menjadi budaya dan mode bagi orang-orang Paris dimana mereka melakukan tiga sampai empat kali enema perhari karena mereka yakin dapat membersihkan bagian dalam tubuh yang sangat penting untuk kesehatan.
Penggunaan enema mencapai puncaknya masa kejayaan Raja Louis XIV ( 1638 – 1715 ) . William Lieberman melaporkan bahwa Raja Louis XIV melakukan lebih dari 2000 enema selama masa pemerintahannya bahkan kadang-kadang menerima pejabat pemerintahan atau tamu pada saat melakukan enema.
Terapi ini kemudian diperkenalkan di Amerika Serikat oleh Dr Kellogg yang dilaporkan pada journal of American Medicine 1917 dimana lebih dari 40.000 kasus gangguan pencernaan telah dapat diatasi dengan colon hidroterapi diikuti dengan pengaturan pola makan dan olah raga.
James A Wiltsie,.MD yang berpendapat bahwa pengetahuan kita mengenai fisiologi, patologi dan pengelolaan dari usus besar dapat berefek pada organ lain dan sistem dari tubuh kita , sehingga bila kita memperhatikan usus besar kita dengan baik maka secara tidak langsung menjadi sumber kesehatan bagi tubuh kita.
Ron kennedy,. MD merekomendasikan colon hidroterapi untuk mencegah masalah usus besar. Dalam suratnya tahun 1992 untuk Colifornia Health and Human Sevich Community dia mengatakan ;
" saya sudah mempelajari pelaksanaan colon hidroterapi lebih dari dua tahun, dan saya menyimpulkan bahwa itu merupakan prosedur yang sangat berguna sebagai salah satu metode pencegahan terhadap problem usus.
Pada dekade terakhir ini penggunaan colon hidroterapi untuk menjaga kesehatan dan terapi penyakit semakin berkembang baik mengenai teori maupun dalam bidang prakteknya sehingga prosedur colon hidroterapi saat ini sudah diakui dan disetujui penggunaannya oleh FDA.
PENTINGNYA USUS BESAR YANG BERSIH
Seperti kita ketahui usus besar ini merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan yang mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Tempat mengumpulkan sisa makanan yang kemudian akan dibuang melalui anus.
2. Tempat mengabsorbsi air dan beberapa mineral.
3. Tempat pertumbuhan bakteri, dimana bakteri dalam usus besar ini dapat membentuk beberapa jenis vitamin yaitu vitamin B dan K yang kemudian diabsorbsi oleh tubuh.
Melihat fungsinya maka kerja usus besar yang baik ini merupakan hal yang sangat penting untuk kesehatan tubuh kita.
Ketidak seimbangan fungsi usus ini dapat mengakibatkan penumpukan racun ( toksin ) yang melalui sistem peredaran darah dan limfatik akan tersebar ke seluruh tubuh kita dan menimbulkan penyakit.
Gangguan fungsi pada usus besar ini secara garis besar dapat disebabkan beberapa hal yaitu :
1. Pola makan
Menu makan yang didalamnya kurang mengandung serat disertai kurang minum mengakibatkan faces ( kotoran ) yang akan dikeluarkan menjadi keras sehingga akan tertahan lama di usus besar ( Normalnya dalam satu hari kita buang air besar satu sampai dua kali ) mengakibatkan faces ( Kotoran ) menjadi asam sehingga mengiritasi mucosa usus besar yang lama kelamaan mucosa tersebut akan berubah ( mutasi ) ke arah keganasan.
2. Keseimbangan bakteri baik didalam usus
Didalam sistem pencernaan yang baik terdapat kira-kira 60 macam varietas dari bakteri atau mikroflora yang berguna untuk membentuk beberapa zat makanan yang penting serta membantu menjaga keseimbangan PH dan bakteri yang tidak baik didalam usus. Bila keseimbangan bakteri ini terganggu maka akan terjadi gangguan pada saluran pencernaan dan penyakit autointoksikasi ( selanjutnya akan diterangkan pada bab penyakit autointoksikasi ).
3. Peristaltik Usus yang baik
Diperkirakan usus 50 kali berkontraksi permenitnya. Kontraksi ini memungkinkan makanan bergerak pada saluran pencernaan dan membantu mengoptimalkan absorbsi makanan serta membuang sisa makanan.
4. Keteraturan buang air besar
Keteraturan buang air besar sangat berguna untuk membuang racun ( Toksin ) yang dihasilkan dari pembusukan dan fermentasi.
Menurut Joseph Vargas,. Phd direktur dari Wholistic Health Center di Houston Texas keteraturan buang air besar untuk mencapai pembuangan racun ( Toksin ) dari tubuh dapat terjadi bila dalam sehari kita dapat buang air besar dua sampai tiga kali sehari secara teratur.
Kini kita paham betapa pentingnya kebersihan usus besar ( Colon ) ini buat kesehatan, yang mana bila kebersihan usus ini tidak dijaga atau diperhatikan akan menimbulkan keluhan - keluhan kesehatan serta penyakit degeneratif pada tubuh kita.
PENYAKIT AUTOINTOKSIKASI
Penyakit autointoksikasi adalah :
Penyakit yang disebabkan karena keracunan dari dalam tubuh sendiri.
Kita ketahui usus besar merupakan bagian dari saluran pencernaan yang berperan sebagai tempat mengumpulkan sisa makanan, mengabsorbsi beberapa zat makanan yang masih dibutuhkan didalam tubuh seperti mineral dan air serta tempat pertumbuhan bakteri.
Bila fungsi ini terganggu seperti yang telah dibahas dalam bab sebelumnya maka racun ( Toksin ) yang berasal dari sisa-sisa makanan akan terbentuk dan kemudian oleh sistem peredaran darah akan dilepas ke seluruh tubuh mengakibatkan setiap sel didalam tubuh kita keracunan sehingga kemampuan sel untuk meregenerasi hilang yang kemudian akan menimbulkan penyakit.
Sebenarnya yang menjadi penyebab terjadinya penyakit autointoksikasi ini adalah Proses pembusukan yang terjadi didalam usus besar .
Proses pembusukan ini terjadi karena ketidak seimbangan bakteri yang terdapat didalam usus besar.
Ada 2 macam penggolongan bakteri didalam saluran pencernaan :
1. Bakteri pembusuk
Bakteri pembusuk ini dimasukkan ke dalam golongan bakteri Coliform, salah satu yang termasuk didalamnya adalah Escherichia coli.
Bakteri coliform ini menghasilkan zat ethionine yang pada penelitian menyebabkan kanker. Bakteri-bakteri pembusuk ini juga memproduksi bermacam-macam racun seperti Indole, skatole yang dapat menimbulkan penyakit bila berlebih didalam tubuh.
2. Bakteri baik
Untuk mengimbangi bakteri pembusuk ini didalam saluran pencernaan juga terdapat bakteri baik. Bakteri baik ini dimasukkan kedalam golongan Loctobakteri.
Yang termasuk didalamnya adalah Lactobacillus, Bifidobacterium, Streptococcus.
Menurut Dr John Harvey Kellog komposisi ideal dari bakteri didalam saluran pencernaan adalah 85% lactobacteria ( bakteri baik ) dan 15% coliform bakteri ( Bakteri pembusuk ).
Bila komposisi ini terjadi perubahan maka akan terjadi gangguan pencernaan serta penyakit autointoksikasi.
Berikut data gejala penyakit akibat Autointoksikasi yang dikemukakan oleh Dr Bernard Jensen :
- Asma, Gangguan paru-paru Lain
- Bisulan, Borokan, Eksim, Gatal-gatal pada kulit
- Gangguan Endokrin
- Gangguan Irama Jantung
- Gangguan Pencernaan ( Mis : Kembung. Mual-mual, Konstipasi, Diare ) dan gangguan Penyerapan
- Macam-macam Tumor/ kanker Hati,Usus Besar, Pancreas
- Macam-macam Sakit Kepala
- Cepat Tersingguna, Pemarah, Letih Lesu, Gairah Menurun, Depresi
- Gangguan kandung Kemih, Gangguan ginjal, Batu ginjal
- Keriputan, Flek-flek pada kulit, Jerawatan
- Dan lain-lain
OBAT-OBAT PENCAHAR
( LAKSANSIA )& ENEMA
Banyak orang menganggap obat-obat pencahar sebagai obat yang tidak berbahaya dan boleh digunakan setiap waktu. Tetapi sebetulnya penggunaan laksansia yang kerap kali dapat berbahaya karena dapat mengakibatkan :
A. Pertama-tama absorbsi yang layak dari bahan-bahan gizi dalam usus kecil terganggu.
B. Sintesis vitamin-vitamin oleh bakteri didalam usus besar ( vitamin K & B ) juga dicegah.
C. Disamping kerugian-kerugian gizi ini, juga mineral-mineral ( Kalium & Natrium ) yang penting bagi tubuh tidak diabsorbsi kembali dalam usus besar sehingga dapat menyebabkan antara lain kelemahan otot-oto
Penggolongan obat pencahar dilakukan atas dasar mekanisme kerja dan sifat kimianya yaitu :
A. Laksansia yang tergolong perangsang dinding usus
Laksansia dalam golongan ini merangsang secara langsung saluran usus sehingga mempertinggi peristaltiknya dan mengakibatkan pengeluaran isis usus dengan cepat.
B. Laksansia yang tergolong memperbesar isi usus
- Menahan air dalam usus
Cara kerja obat golongan ini ialah air dari luar usus ditarik kedalam usus ( Proses osmosa } , dimana air yang banyak ini merupakan suatu rangsangan mekanik pada dinding usus sehingga usus mempertinggi kegiatan peristaltiknya dan mengakibatkan pengeluaran isi usus yang telah menjadi cair dengan cepatnya
- Karena mengembang
Kasiatnya juga berdasarkan retensi air , sedangkan zat-zatnya sendiri tidak diserap.
C. Laksansia yang tergolong Pelicin
Golongan ini mempermudah defekasi karena memperlunak tinja dan melicinkan jalannya caranya dengan memasukan zat cair misalnya glycerin, air sabun atau minyak zaitun ke dalam rektum sehingga terjadi peregangan dinding rektum dan defekasi pun terjadi . Enema termasuk didalam golongan ini.
Kalau mau dilihat cara kerja dari obat-obat pencahar golongan merangsang dinding usus dan yang golongan memperbesar isi usus maka kita dapat lihat bahayanya bila digunakan setiap waktu atau untuk proses detoksifikasi.
Zat pencahar yang dapat digunakan sealamiah mungkin dengan mengunakan golongan pelicin ( Enema termasuk didalamnya ).
Hanya kekurangannya pada golongan ini untuk dapat membersihkan usus besar sampai ke sekum tidak dapat tercapai karena dengan golongan ini hanya dapat terjadi sampai dengan Kolon desenden sehingga penggunaan enema kurang efektif untuk melakukan detoksifikasi ( menghilangkan racun dari tubuh ).
COLON HIDROTERAPI
Colon hidroterapi adalah pengembangan yang lebih lengkap dari enema dan merupakan cara yang aman untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dan racun dari usus besar tanpa menggunakan obat-obatan,tetapi hanya dengan air yang telah difilter sehingga bebas dari bahan kimia beracun dan disterilisasi dengan ultra violet.
Dibandingkan dengan enema dalam prosesnya menggunakan colon hidroterapi mempunyai beberapa kelebihan :
1. Proses pembilasan usus besar dapat dikontrol sehingga hasilnya dapat lebih optimal.
2. Memperlama keinginan alami pasien untuk membuang air besar sehingga hasilnya lebih bersih dalam membuang sisa-sisa makanan dan racun yang menempel pada dinding usus besar.
3. Pengisian airnya dapat sampai caecum.
4. Selama proses tidak menimbulkan bau yang menusuk.
5. Mempunyai resiko lebih kecil .
Sistemnya adalah memasukan alat berbentuk spekulum atau rectal tube kecil ke dalam rectum antara 1 – 3 inchi. Suhu air disesuaikan dengan suhu tubuh dan tekanan dapat diatur. Air dialirkan melalui rectum ke dalam usus besar dengan tujuan membersihkan colon dengan cara menghancurkan dan melarutkan feses untuk memudahkan pengeluarannya , usus besar dengan bantuan manipulasi pemijatan dari abdomen selama proses untuk meningkatkan pengeluaran feses secara maksimum.
Efek terapeutik dari colon hidroterapi adalah meningkatkan tonus otot dari usus besar sehingga meningkatkan peristaltik dan absorbsi dari zat-zat makanan serta air di caecum dan colon ascendens.
Efek pembersihan dari colon hidroterapi mengurangi stagnasi dan pembentukan bakteri patologis dalam colon akibat proses fermentasi dan membantu membuat keseimbangan flora di dalam usus sehingga mengoptimalkan kesehatan. Proses pengisian dan pengosongan air diulang 4 kali selama sekitar 1 jam terapi.
INDIKASI DAN ALASAN
Ada tiga alasan penting mengapa dokter menganjurkan colon hidroterapi :
1. Konstipasi atau sembelit ( susah buang air besar ), pengamatan kami setelah dilakukan terapi 6 kali disertai pengaturan pola makan keluhan tersebut hilang.
2. Persiapan diagnosa usus besar ( Barium enema, Sigmoidoskopy, Colonoscopy ).
3. Persiapan pre dan post operasi
Adakalanya dokter juga menganjurkan colon hidroterapi untuk penderita :
1. Diare
2. Latihan buang air besar pada penderita stroke
3. Arthritis
4. Penyakit Autointoksikasi ( Penyakit akibatToksin yang diserap melalui kerusakan sel mukosa usus besar }
5. Dll
KONTRAINDIKASI
Berikut ini adalah daftar kontraindikasi yang diketahui :
1. Uncontolled Hypertension
2. Congestive Heart Failure
3. Aneurysm
4. Severe Anemia
5. Gastrointestinal hemorrhage
6. Gastrointestinal perforation
7. Severe hemorrhoids
8. Renal Insufficiency
9. Cirrhosis
10. Carcinoma of the colon
11. Fissures dan Fistulas
12. Abdominal Hernia
13. Recent colon surgery ( Less than 3 months )
14. Pregnancy
RESIKO DAN KEAMANAN
Colon hidroterapi akan aman dan sangat kecil kemungkinan timbulnya resiko jika diperaktekkan dengan cara yang benar sesuai prosedur oleh terapis ( operator ) yang sudah terlatih dan mengunakan peralatan yang sudah diregistrasi oleh FDA.
INTERAKSI DENGAN OBAT LAIN
Colon hidroterapi diketahui tidak bereaksi dengan obat-obatan lain. Dikarenakan prosedur tersebut hanya menggunakan air yang difilter dan disterilisasi dengan ultra violet.
PRODUK ALAT COLON HIDROTERAPI
Peralatan Colon hidroterapi modern seharusnya diproduksi memenuhi peraturan ketat dari FDA yang memerlukan ketelitian dan dapat dipertanggungjawabkan.
Peralatan yang diregistrasi FDA memiliki keunggulan dalam pengaturan temperatur, ketentuan tekanan dan memiliki sistem filter air serta menggunakan ultra violet untuk mematikan bakteri yang mungkin terdapat pada air. Alat ini di rancang dengan katub-katub yang sesuai untuk mencegah aliran balik.
Untuk menjamin keamanan pasien peralatan ini menggunakan disposible spekulum.
Keamanan dan efektifitas peralatan colon hidroterapi telah diperkuat dengan perundang-undangan Medical Device Amendements 1976 yang kemudian direvisi dan dikembangkan pada Federal Food, Drugs and Cosmetic Act . Undang-undang ini kemudian diamandemen oleh Safe Medical Device Act 1990 dan Medical Device Amendments 1992. Undang-undang ini mengatur ketentuan pembuatan dan penjualan dari alat Colon hidroterapi.
Tuesday, October 03, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment